Sabtu, 12 November 2011

Suatu Malam yang Gelap di Camba

Gelap pekat hitam, di suatu malam di daerah yang bernama "Camba", daerah yang terdapat hutan lindung sekitar puluhan kilometer dari Makassar, aku lupa berapa jarak tempuhnya, namun yang pasti, jarak bukan hambatan untuk menemui seseorang yang telah sudi membuka hatinya, :)

Pukul 22 kurang lebih, sepeda motor masih setia memacu, mata yang minus begitu mengganggu, terpaksa laju sepeda motor tidak melewati dari 60 km/jam, tentu saja sebagai orang yang percaya Tuhan, tak lupa doa pula yang menemaniku selain malam yang sepi. Manakala aku menoleh ke belakang, tak ada mobil lewat, gelap buram, ohh...berharap ada mobil yang lewat selalu agar kuikuti dari belakang.

Tak hentinya doa-doa terjemahan sendiri kulantungkan untuk mengusir ketakutan, untuk mengisi kerinduan yang telah membuncah, bahkan nyanyian-nyanyian pembangkit semangat turut serta menggelora. Ini memang salahku, kenapa mulai berangkatnya menjelang sore, sial, lagi-lagi banyaknya urusan yang mesti dikelarkan. tapi tak apalah, bukankah perkataan bijak itu berlaku bahwa "Tuhan memberikan beban sesuai kemampuan hambanya?", mungkin aku orang yang mampu melakukan banyak hal, maka dari itu, sangat dan amat banyak yang mesti dilakukan, terus saja berusaha, bahkan tapak-tapak waktu terkesan seperti makhluk halus yang berkelebat cepat melintas di benak kita seperti menampar.

Dan, beberapa rintangan serta maut nyaris terjadi, akibat bosan dengan kecepatan yang agak pelan, kucoba menambah sedikit kecepatan, belum lama laju sepeda motor memacu, pe-ngereman mendadak terjadi, motor nyaris slip dan....Alhamdulllilah, Tuhan masih memberikan waktu untuk menggapai cita-cita. Makasih ya Allah, memang hidup ini butuh perjuangan, bertemu dengan seseorang saja harus bersusah-susah payah.

"Kenapa ngak naik mobil saja?", teman-teman bertanya, bukan masalah tidak mau, namun jadwal dan banyak tempat yang mesti kulalui sehingga sangat nyaman jika tidak terganggu dengan mobil angkutan. Bahkan dengan sepeda motor, uji nyali (padahal aselinya aku penakut) semakin menantang saja, lelaki tangguh, *cieee...maunya deh*, padahal yang tepatnya "Lelaki perindu", hohoho...

Bersambung dalam episode yang entah kapan maunya dilanjutkan....:D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar