Jumat, 02 September 2011

Tidur itu mahal dan sulit


Judul tulisan ini tidak mengada-ada, bayangkan jika seseorang punya harta yang melimpah, misalnya memiliki 1 kg emas, tapi si empunya emas tidak bisa tidur, apakah bisa merasakan nikmatnya hidup?, kita tidak bisa pungkiri bahwa tidur adalah bahagian dari hidup, nampaknya Tuhan telah menciptakan manusia dengan mengharuskan mereka tidur setiap hari, minimal misalnya 4 jam, bahkan dunia kedokteran menganjurkan 8 jam perhari agar esok bangun merasakan kesegaran.

Tidur tidak bisa dipisahkan dari tabiat manusia, apalagi ada yang namanya tidur panjang alias tidak bangun-bangun, nah ini lain ceritanya, hehehe..., jadi tidur itu dalam sehari harus ada, namun aku pernah baca bahwa nabi Muhammad SAW hanya tidur beberapa jam saja sebab malam-malamnya banyak yang dipergunakan untuk beribadah, apalagi saat bulan ramadhan. sungguh luar biasa, dan tentu saja ia adalah manusia pilihan, manusia yang sudah dipersiapkan oleh Allah SWT, sehingga kita patut mensyukuri dengan hadirnya nabi SAW.

Kembali ke manusia biasa, seperti penulis misalnya?, hehehe, terus terang, aku belum mampu tidur sedikit taruhlah empat jam lalu bisa merasa segar, sulit demikian, aku pernah melakukannya namun tetap saja kalau siang ngantuknya bukan main tak karuan, kepala sedikit oleng, pandangan redup, membaca buku tidak bersemangat dan emosi tidak stabil, maka aku mencari tempat yang nyaman untuk tidur dan setelah bangun, alhamdullilah, masih menyaksikan dunia yang begitu indah masih terbentang di depanku, aku bersyukur masih diberi kesempatan bernafas lagi setelah tidur, karena ada kejadian orang yang tidur keesokan harinya tidak bangun-bangun alias tidur abadi. maka dengan segar perasaan juga kepala tidak pening dan masih bisa melihat dunia yang indah ini maka rasa syukur tak bisa dielakkan, dan berarti masih bisa menjalankan kegiatan-kegiatan yang menuntut perjuangan dan energi yang ada.

Tidur itu mahal dan sulit, nah, ini baru saja aku alami, betapa tidak, ternyata setelah pulang dari rumah teman aku sudah merasa ngantuk dan hendak mencari tempat tidur, lalu aku bergegas menuju rumah tante yang berjarak beberapa kilometer, tapi naas, setiba di rumah tante, ia sudah tidur dan beserta anak-anaknya juga. dengan penuh toleransi aku tidak mau mengganggunya, jika aku memaksakan untuk ketok-ketok, tahu sendiri akibatnya, pasti kena marah habis-habisan, orang yang sudah istirahat dan dibangunkan pasti tidak enak banget, aku harus mengerti, maka aku tidak jadi nginap disana. Prinsipku "jangan pernah membangunkan orang yang lagi tidur nanti ia bermimpi indah kita bisa merusaknya, betul khan?"

Kenapa aku mesti ke rumah tante?, pasalnya saat ini aku belum menemukan tempat kost, baru saja aku pindah dari kost lama karena udah tidak sanggup tinggal disana sebab isi dompet tidak memadai lagi, apalagi si empunya kost selalu menagih. dan untuk sementara barang-barangku ditaruh di rumah tante, jadi ceritanya numpang dulu untuk beberapa hari, maunya sih bisa lama-lama, itung-itung menghemat pengeluaran, hehehe...tapi perasaan ngak enak juga sih, harus tahu diri, apalagi si tante kadang nyeletuk marah, itu wajar kok.

Apalagi suasana lebaran, di makassar banyak sekali tempat-tempat yang sepi, sebenarnya sudah ada tempat yang menjadi sasaran untuk ngekost di sana, tapi...lagi-lagi masalah dompet nyaris terkuras habis karena kurang cermat mengaturnya, apalagi selama ramadhan produktivitas atau orderan turun dratis, sehingga berpengaruh isi dompet, nah mau sewa kamar kost saja saat ini belum berani...:(. dan rencananya mungkin harus pinjam duit nih, tapi sama siapa ya?, rentenir?, waduh bisa gawat tuh.

Dari rumah tante, aku mengendarai motor yang lumayan masih ada bensinnya setengah, sambil berpikir kemana aku mendapatkan tempat tidur, soalnya esok mau kerja nih, kalau aku belum tidur bagaimana dengan hari esok yang menuntut kerja fit?, aku terus mengendara dan akhirnya kepikiran menuju ke tempat kost teman yang satunya lagi, setelah sampai di sana, alhamdullilah ia masih menonton tivi, dan lumayan lama dibangunkan, padahal aku lihat dari jendela saat aku ketok ia keburu ngumpet, kirain ia bangun hendak membuka pintu, tapi kok lama banget, aku coba lagi dan coba lagi, ooo ternyata ia muncul juga dengan muka kurang sreg. dan pintu kostnya pun dibuka, aku minta izin untuk nginap karena besok harus kerja.

Betapa sulitnya tidur itu, sumpah, aku tidur di sofa yang ada, nyamuk pun tak mau kompromi, aku gelisah kiri kanan, bolak balik, wuihh...nyamuk tidak mau mengerti. kaki tangan dan juga badan lainnya gatal-gatal akibat gigitan nyamuk yang terlalu romantis. Lalu aku bangun dan menuju teras kost, mata sulit terpejam, sambil kuambil rokok yang tersisa lalu mengisapnya, berharap nyamuk mau pergi dan tidak mengganggu, tapi nyamuk tidak terpengaruh dengan asap-asap nikotin malah nyamuknya makin gila tariannya. Tapi aku heran, kok teman yang satunya tidurnya nyenyak banget?, seperti orang yang tidak pernah punya utang, padahal utangnya seabrek di bank, tapi tidurnya santai aja, nyamuk-nyamuk berseliweran di sekujur tubuhnya, apakah ia memakai anti lotion nyamuk?, aku perhatikan tidak juga, obat nyamuk bakar berangkali?, tidak juga, atau jangan-jangan kulitnya terbuat dari kulit badak kale?, hehehe...

setelah habis rokok sebatang, tidur pun tak bisa terwujud, kecuali mungkin loncat dari lantai paling tinggi pasti bisa tidur lama, tapi itu goblok namanya, hehehe. Tapi aku sempat berpikiran untuk cari tempat tidur di lantai teratas, siapa tahu ada tempat yang datar dan angin bertiup tidak terlalu kencang sehingga selain sejuk nyamuk juga enggan berada di tempat dengan ketinggian yang lebih. tapi tempat kost itu beratap seng dan miring, sehingga tidak ada tempat seperti itu, hanya di pikiranku saja yang ada. Dan akhirnya aku pergi meninggalkan tempat kost teman itu.

Aku tetap mengenderai sepeda motor sambil mikir, melewati hotel-hotel mewah di Makassar, dan wisma-wisma yang dulu pernah aku melihat isi dalamnya, dalam hati bergumam "Andaikan malam ini isi dompetku cukup untuk membayar sewa hotel atau wisma, mungkin aku tidak menderita tidur kali ini, mmhhh...enak ya kalau saat ini aku menjadi orang kaya ya" pikiranku mengkhayal jauh, sambil memimpikan keliling dunia menginap di tempat-tempat ekslusive dan menyaksikan pemandangan indah sembari membidik dengan kamera, sungguh indah, tapi, "TEeekkkkkkk", suara klakson mengagetkanku, nyaris saja aku disambar oleh anak-anak ABG yang lagi balapan liar, tiba-tiba emosiku tidak stabil dan berkata "Dasar, anak-anak yang tahunya hanya menghabiskan bahan bakar yang tidak bisa diperbaharui, malam gini masih saja main-main di jalan" wuihh....anak-anak itu menghilang di balik tikungan dengan kecepatan tinggi, semoga ia selamat dengan kecepatan yang mengerikan bagiku.

Sepeda motorku masih dengan santai berderap, sambil berpikir terus, dan akhirnya aku ingat, aku punya adik yang kost tidak jauh dari tempatku sedang mengemudi sepeda motor, lalu aku tancap menuju ke sana, dan Alhamdullilah, adikku ada dan belum tidur masih mencuci pakaiannya di tengah malam, sebab kalau ia mencuci pagi tentu antri, maklumlah kost dengan kamar mandi di luar.

Aku katakan niatku, dan ia menerima, namun aku tidak bisa langsung tidur sebab masih terngiang kejadian tadi, setelah beberapa lama adik dan anak-anaknya tertidur pulas, aku masih belum ngantuk, mungkin masih terbayang kesulitan tadi, dan sebelum aku tidur, kutulis saja kisah ini di sini, sambil mengisap lagi sebatang agar nikotin membuatku ngantuk dan tertidru, tapi... ehh...tau-taunya suara mesjid untuk masuk waktu shubuh sudah terdengar, dan tulisan ini baru kelar, mmhh...nampaknya tidurku juga belum sukses, berarti aku tidur pagi kayaknya hari ini, padahal besok harus kerja, jadi gimana nih?. Baiklah cukup di sini ya ceritanya, aku mau tidur saja dulu, ops...jangan lupa shubuh ya, biar nakal tapi tetap bertakwa dong, hehehe...,

Jadi tidur itu mahal khan, bahkan sulit?, betapa bahagianya dan bersyukurlah jika bisa tidur tepat pada waktunya, sebab tidur adalah proses memperbaiki atau penyegaran sebelum melakukan kegiatan-kegiatan berikutnya. So...nice dream ya....see you....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar