Jumat, 28 Oktober 2011

Jangan Bilang-bilang

 Husshh..., jangan bilang-bilang ya;;
sumber gambar ini ada pada : 


Jangan bilang-bilang kalau bumi ini bulat sebab signal cinta itu tidak bulat sepenuhnya, hanya saja hati yang bulat dan bertekad mampu membentuk kehidupan yang benar-benar bulat keyakinannya.
Jangan bilang-bilang kalau tangisan itu adalah dua kemungkinan,
satu tangis bahagia dan satunya lagi tangis rintihan akibat sedih melanda,
mungkin saja perpisahan atau sebuah tragedi yang memaksa air mata tumpah ruah.

Jangan bilang-bilang ya, kalau rumput tetangga seperti sutra yang kaku,
karena kita tahu bahwa rumput tak pernah bertanya
hanya sebuah lagu yang berdendang pada goyangannya.
dan jangan bilang-bilang, kalau hujan itu adalah titik-titik pada nyanyian yang berbunyi di atas genteng,
karena kegantengan hanya disebabkan oleh beberapa faktor, dan dimainkan bagaikan rumus-rumus algoritma,
dua berpangkat-pangkat menghasilkan banyak pemborosan, seperti anggaran negara yang mubazir akibat manajemen yang mengarah pada satu saluran pipa, bahkan pipa yang penuh lumpur.

jangan bilang-bilang ya, kalau siklus cinta itu seperti permainan petak umpet, semakin diumpet semakin terasa getarannya, jadi sudah kukatakan, jangan bilang-bilang ya, kalau cinta itu selalu bersembunyi dibalik terai hati. saking lamanya bersembunyi, iblis pun merasukinya, lalu pak Kiai kewalahan membaca doa agar cinta tak kesurupan dari iblis.

opss...jangan bilang-bilang ya, iblis juga punya cinta lho, tidak percaya?, coba saja gangguin istri-istri si iblis, niscaya ia marah bukan kepalang, bahkan kepalangnya siap melesat tajam. Jadi tidak usah bilang-bilang ya. biarlah iblis bermain ular tangga, kalau jatuh pasti tertimpa tangga pula, belum lagi ularnya yang ganas akan melilitnya lalu sang ular berkata "Hei, bukankah kita satu grup toh?, jangan bilang-bilang ya sobat?"

Jadi, aku ingin berkata lagi, jangan bilang-bilang ya kalau bilangan-bilangan itu ditemukan oleh para makhluk cerdas, agar kita bisa menghitung berapa jumlah tagihan kredit yang datang, berapa jumlah DP untuk sebuah hubungan yang mendambakan rumah idaman, seperti mendambakan bidadari sayap lebar lalu merangkul dengan hangat, Dan jangan bilang-bilang dong kalau bidadari itu cuannttiikkkk...banget, tapi bukan seperti di salon-salon itu atau di layar kaca, bidadari itu sulit dibayangkan, jadi tidak usah bilang-bilang ya.

Hussh...jangan bilang-bilang kalau tulisan ini mulai panjang, seperti bentaian otak kanan menjulur terus hendak meliputi dunia ini. Tapi cukup bilang saja dengan refleks pada dunia "Heiii...!!!, SADAMDA BASEMEN, salam damai dan bahagia selalu menyertai, amin"..

Jadi cukup dulu ya "bilang-bilang-nya". selamat malam, bobo-lah dulu. Esok sambutlah mentari dengan melegakan diri bahwa kehidupan ini khan baik-baik saja, seperti pada lagu "Janganlah kau bersedih, cause everything is gonna be oke". Oke?, toss dulu kalau begitu sodara..."Plak !!" 

4 komentar:

  1. Jangan bilang-bilang..
    Jangan bilang-bilang..
    *kayak lagu dangdut*
    Hihihi..

    BalasHapus
  2. dimana...
    dimana...
    dimana...
    kok ndak bilang-bilang, upzzz salah
    SADAMDA BASEMEN, salam damai dan bahagia selalu menyertai, amin"..

    BalasHapus
  3. Ndy's, kayak lagu dangdut ya?, kalau gitu yuk goyang....tarik manggg...heheh

    BalasHapus